Senin, 01 Oktober 2012

Penyakit yang terdapatalat Ekskresi



PENYAKIT-PENYAKIT YANG TERDAPAT PADA ALAT EKSKRESI

a.    Batu ginjal (Nephorolithiasis/Renal calculi)
Disebabkan karena terlalu pekatnya konsentrasi urine sehingga zat-zat di dalam urine membentuk kristal batu, juga dapat karena infeksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D dan kalsium.
Gejala penyakit batu ginjal adalah adanya rasa nyeri pada pinggang bawah menuju pinggul dan hingga ke alat kelamin luar, kadang-kadang mengalami demam, merasa kedinginan, adanya darah atau nanah di dalam urine akibat batu melukai ureter, dan distensi perut.
Cara  mencegah penyakit ini secara sederhana adalah dengan banyak minum air putih, mengkonsumsi vitamin C, mengurangi konsumsi kalsium dan fosfat. Atau dengan meminum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dengan pengangkatan kelenjar paratiroid, apabila kelenjar ini dianggap dokter menjadi penyebabnya.
Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.

b.    Albuminuria
      Disebabkan karena kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine atau adanya kerusakan pada alat filtrasi.
Gejala penyakit ini ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Cara mencegah penyakit ini bisa dimulai dengan membiasakan diri minum 8 gelas sehari,. Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan yang dimakan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.

c.     Hepatitis (penyakit kuning )
Disebabkan oleh virus
Gejala ditandai dengan penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.
Cara mencegahnya dengan melakukan vaksinasi. menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali.

d.    Sirosis hati
Disebabkan karena  meminum  alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri, atau komplikasi hepatitis.
Gejala penyakit ini timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati.
Akibat  yang di timbulkan gangguan kesadaran, koma, dan kematian.
Cara mencegahnya Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
e.    Hematuria
Disebabkan oleh peradangan ginjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
Gejala ditandai dengan urine penderita mengandung darah.

f.     Gagal Ginjal
Disebabkan oleh nefritis dan  beberapa penyakit serius lain yang diderita tubuh, yang secara perlahan berdampak pada kerusakan ginjal. Penyakit serius yang dimaksud adalah hipertensi (penyakit darah tinggi), diabetes mellitus (kencing manis), kanker, kista pada ginjal, atau adanya sumbatan pada saluran kemih. Sumbatan dapat berupa batu ginjal, tumor, atau karena penyempitan struktur saluran ginjal.
Gejala penyakit ini adalah mata dan kaki bengkak, nyeri di pinggang, buang air kecil sakit tetapi sering, urine sedikit, demam, urine berwarna merah.
Cara mengatasinya dapat dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.

g.    Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Adanya zat-zat keton dan asam yang berlebihan ini dalam darah menyebabkan timbulnya rasa haus yang terus menerus, sering buang air kecil, berat badan turun meskipun selera makan masih baik, daya tahan tubuh menurun, tubuh lemah dan mudah sakit.
Gejala diabetes mellitus tersebut sering dikenal dengan istilah trio-P, yaitu poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (selalu merasa haus), dan polifagia (selalu merasa lapar). Seringnya buang air kecil ini diakibatkan banyaknya kadar gula dalam darah, sehingga tubuh berusaha mengeluarkannya melalui ginjal bersama air. Sementara itu, selalu merasa haus merupakan reaksi tubuh dari sering buang air kecil, agar tubuh tidak dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Sedangkan banyak makan disebabkan oleh kurangnya cadangan gula (glikogen) dalam tubuh (otot), meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga tubuh (otot) berusaha mendapatkan gula lewat makanan. Selain itu, gejala yang timbul adalah rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun.
Bagi penderita diabetes mellitus yang parah, timbul pula gejala lainnya, yaitu terjadinya penurunan berat badan, kesemutan (mati rasa) atau rasa sakit pada tangan atau kaki, timbulnya luka (borok) pada kaki yang tak kunjung sembuh, dan hilangnya kesadaran diri (pingsan).
Penyakit diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti gangguan pada mata hingga menjadi buta, gangguan pada ginjal hingga mengakibatkan penyakit gagal ginjal, gangguan pada saraf, gangguan pada kardiovaskular, gangren hingga harus diamputasi, bahkan koma. Kenyataan penting lainnya tentang penyakit ini adalah penyakit ini merupakan penyakit yang dapat diturunkan dari orang tua kepada keturunannya.

h.    Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan disebabkan kekurangan hormon anti diuretik (ADH). Hormon ini mempengaruhi penyerapan air dari tubulus kontortus, sehingga jumlah air dapat naik hingga 20 - 30 kali lipat. Keadaan ini dapat menyebabkan dehidrasi. Gejala yang tampak adalah penderita sering buang air kecil, nokturia (sering bangun malam untuk buang air kecil), banyak minum karena terus merasa haus, dan urine tidak berwarna kuning, bahkan bening.
Hormon ini dihasilkan oleh bagian posterior (belakang) kelenjar hipofisis, dan bekerja pada ginjal untuk mengurangi penyerapan air pada tubulus kontortus sehingga meningkatkan jumlah urine. Berkurangnya hormon ini adalah akibat dari rusaknya kelenjar hipofisis bagian belakang, dan rusaknya bagian belakang kelenjar hipofisis ini dapat karena beberapa hal, seperti tumor, infeksi, cedera kepala atau karena cacat bawaan atau warisan dari orang tuanya. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahraga dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah

i.      Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren.

j.      Biduran
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol (2x) yang tidak beraturan dan terasa gatal.Biduran dpt berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya  dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yg diberikan dokter.

k.    Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

l.      Psoriasis
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

m.  Kanker kulit
Disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.


n.    Asma
Disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Penyakit ini juga disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas.
Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.
Cara mengatasinya yaitu dengan melakukan pola hidup yang teratur dan baik untuk kesehatan .

o.    Tuberculosis (TBC)
Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Cara mengatasi TBC dapat dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
·      Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi.
Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 - 15 tahun, sehingga pada usia 12 - 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
·      Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.

p.    Pneumonia
Disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.

q.    nefritis
Disebabkan karena infeksi bakteri penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian dibawa darah ke ginjal atau terjadinya peradangan.
Gejala penyakit ini hematuria (darah di dalam air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.


Tidak ada komentar: